Singkawang Media - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Singkawang tahun 2025 telah mencapai 94% hingga awal Desember. Meski kinerja PAD menunjukkan tren positif dalam tiga tahun terakhir, ketergantungan daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat masih tergolong tinggi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Singkawang Siti Kodam Mariana menyebut kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah saat ini masih berada di kisaran 30%.
“Secara kemampuan fiskal, kita masih rendah. PAD belum menjadi penopang utama pendapatan daerah,” kata Siti Kodam saat konferensi pers di Kantor Wali Kota Singkawang, Selasa (16/12/2025).
Berdasarkan data Bapenda, realisasi PAD 2025 telah mencapai Rp125 miliar dari target Rp133 miliar. Capaian tersebut melanjutkan tren peningkatan sejak 2023, namun belum mampu mengurangi dominasi dana transfer ke daerah (TKD) dalam struktur APBD.
Menurut Siti Kodam, salah satu tantangan utama optimalisasi PAD adalah kesadaran dan kemampuan wajib pajak. Pemerintah daerah masih perlu menggali penyebab rendahnya kepatuhan pajak di masyarakat.
“Kami masih evaluasi, apakah persoalannya pada kemampuan membayar atau kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bapenda Singkawang terus mendorong berbagai inovasi layanan perpajakan, termasuk penguatan sistem pembayaran non-tunai dan program Gebyar Pekan Pajak Daerah. Upaya sosialisasi juga dilakukan secara berkelanjutan.
Pemkot Singkawang juga menekankan peran aparatur sipil negara (ASN) sebagai contoh kepatuhan pajak. Surat edaran telah diterbitkan yang mengaitkan kepatuhan pajak dengan pencairan tunjangan kinerja ASN.
“Keteladanan dari internal pemerintah penting agar masyarakat ikut patuh membayar pajak,” katanya.






