Singkawang Media - Pemerintah Kota Singkawang resmi meluncurkan Program Pengukuran Serentak Balita (PESERTA), Selasa 20 Mei 2025 sebagai bagian dari implementasi program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota di bidang kesehatan.
Launching berlangsung di Basement Kantor Wali Kota Singkawang dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sumastro, dengan dihadiri 200 balita dari lima kecamatan.
“Ini adalah gerakan pengukuran serentak untuk mencegah stunting, bagian dari program prioritas 100 hari kerja,” kata Sumastro.
Ia menegaskan bahwa upaya pengentasan stunting menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Program PESERTA diharapkan menjadi langkah kolektif untuk menekan angka stunting di Kota Singkawang.
Berbagai kegiatan telah dilakukan sebelumnya, seperti pemberian makanan tambahan dan penguatan kader posyandu. Sumastro juga mengimbau masyarakat, khususnya pasangan muda dan calon pengantin, untuk memperhatikan perencanaan kehamilan dari aspek fisik, mental, hingga intelektual guna menjamin tumbuh kembang anak secara optimal.
“Pencegahan stunting tidak bisa dipisahkan dari perencanaan kehamilan dan pola asuh yang sesuai standar kesehatan,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, dr. Achmad Hardin, menyebutkan 200 balita yang hadir dalam kegiatan ini merupakan hasil penjaringan dari 10 puskesmas se-Kota Singkawang, masing-masing mengirimkan 20 balita. Prioritas diberikan kepada balita yang selama ini tercatat jarang mengunjungi posyandu.
“Ini bentuk perhatian kami terhadap mereka yang jarang hadir di posyandu. Hari ini mereka kami undang khusus untuk mendapatkan layanan langsung,” ujar Hardin.
Menurut data Dinas Kesehatan, dari total 14.491 balita yang terdaftar di aplikasi e-PPGBM, baru 6.794 atau 47 persen yang telah menjalani pengukuran. Hardin berharap kegiatan ini bisa mendorong partisipasi masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan posyandu.
“Jika cakupan pengukuran masih rendah, kami akan lakukan jemput bola. Launching ini juga menjadi momen penyuluhan agar orang tua lebih peduli terhadap kesehatan anak,” katanya.
Ia menambahkan, data hasil pengukuran akan menjadi dasar intervensi yang lebih tepat sasaran untuk menurunkan angka stunting yang pada tahun sebelumnya tercatat belum mengalami penurunan signifikan.