Singkawang Media - Suasana meriah terlihat di Lapangan Tarakan, Kota Singkawang, Rabu 13 Agustus 2025, saat ratusan siswa SD/MI dan SMP/MTs tumpah ruah mengikuti Lomba Permainan Tradisional. Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Namun, bukan sekadar lomba, kegiatan ini ternyata punya pesan edukatif yang kuat. Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin, yang membuka acara secara resmi, mengatakan permainan tradisional seperti egrang, bakiak, dan gala hadang bisa menjadi media pembelajaran karakter bagi pelajar.
"Tantangan dalam permainan ini bisa jadi gambaran kecil bagaimana sulitnya para pejuang merebut kemerdekaan. Di sini, anak-anak bisa belajar arti perjuangan secara langsung melalui pengalaman," kata Muhammadin.
Menurutnya, nilai gotong royong, kerja sama, dan semangat pantang menyerah yang ada dalam permainan tradisional sangat relevan untuk membentuk karakter pelajar masa kini.
Tak hanya kompetisi, ajang ini juga mempertemukan pelajar dari berbagai sekolah. Interaksi dan kebersamaan di tengah lomba menjadi ruang silaturahmi sekaligus bentuk miniatur persatuan bangsa.
"Kegiatan ini bukan hanya soal menang atau kalah, tapi bagaimana siswa bisa saling mengenal, menjalin kekompakan, dan meresapi nilai-nilai perjuangan," tambah Muhammadin.
Kepala Disdikbud Singkawang, Asmadi, menambahkan, penting bagi pelajar untuk merasa bangga dengan budaya sendiri. Menurutnya, di tengah gempuran budaya global, identitas lokal harus tetap ditanamkan sejak dini.
"Permainan ini bukan hanya hiburan, tapi juga pengingat bahwa kita punya budaya kaya yang harus dijaga. Ini bagian dari pendidikan karakter yang menyenangkan," ucap Asmadi.
Disdikbud Singkawang berencana menjadikan lomba permainan tradisional sebagai agenda rutin tahunan, dengan partisipasi lebih luas dan penyempurnaan konsep kegiatan ke depan.