Singkawang Media - Sebanyak 1.000 penari Lenggang Singkawang dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa memenuhi halaman depan Kantor Wali Kota Singkawang, Minggu 29 Juni 2025, dalam rangka memeriahkan Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PKMS) 2025.
Tarian massal ini digelar oleh DPD Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota Singkawang sebagai upaya mengenalkan budaya Melayu kepada masyarakat dan pengunjung yang hadir.
"Ini adalah kontribusi kami sesuai visi misi MABM untuk melestarikan budaya Melayu dan mendongkrak perekonomian Kota Singkawang," ujar Ketua MABM Singkawang, Asmadi.
Asmadi optimistis gelaran PKMS akan berdampak pada ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM yang menjajakan kuliner dan pernak-pernik Melayu selama acara berlangsung.
Ia juga mengapresiasi dukungan Pemkot Singkawang, 17 paguyuban etnis, puak-puak Melayu, dan ormas Islam yang ikut mendukung terselenggaranya PKMS tahun ini.
Asmadi menyebut, tahun depan MABM akan menambah cabang lomba unik dalam gelaran PKMS, yakni alok galing sambil memakan emping berpasangan.
"Insya Allah, kami akan siapkan lasung dan alok mulai sekarang untuk persiapan lomba tahun depan," katanya.
Sementara itu, Pendiri Sanggar Rose Dance Singkawang, Rosdiana Ramlie, mengatakan tarian Lenggang Singkawang telah diakui secara nasional dan memiliki legalitas di tingkat Kementerian.
"Saya berharap tarian Lenggang Singkawang ini dapat menyebar lebih luas ke Nusantara bahkan Go International," ujar Rosdiana.