Singkawang Media - Warna-warni barongsai berpadu dengan dentuman tambur membahana di Gedung Serba Guna STIE Mulia, Sabtu (11/10/2025). Riuh penonton dan semangat para pemain menandai pembukaan Festival Barongsai Tradisional se-Kalimantan Barat 2025 oleh Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin.
Festival yang berlangsung dua hari, 11–12 Oktober ini, jadi salah satu agenda utama Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kota Singkawang 2025. Sebanyak 12 tim dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Barat unjuk kebolehan menampilkan kekompakan dan keindahan seni barongsai tradisional yang sarat nilai budaya.
“Festival barongsai ini kita jadikan salah satu cara untuk mempromosikan Singkawang sebagai kota seribu kelenteng, kota tertoleran, dan kota yang kaya akan keberagaman budaya,” kata Muhammadin saat membuka acara.
Menurutnya, ajang budaya ini bukan hanya hiburan, tapi juga menjadi wujud semangat toleransi, kebersamaan, dan cinta budaya lokal. Ia menegaskan, kegiatan ini dirangkai dengan peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Singkawang, yang mengangkat tema kemajuan melalui nilai-nilai kebudayaan.
“Kegiatan ini kita tujukan untuk menyampaikan pesan dan harapan di Hari Jadi Pemkot Singkawang ke-24, yakni menjadikan kebudayaan sebagai alat untuk memajukan daerah kita,” ujarnya.
Muhammadin menilai, interaksi antar-daerah dalam festival ini menjadi sarana mempererat silaturahmi dan menumbuhkan sportivitas.
“Nilai-nilai sportivitas yang terbangun di sini bukan hanya melahirkan persahabatan, tetapi juga memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” tuturnya.
Selain itu, festival tahunan ini juga membawa dampak ekonomi positif bagi warga.
“Kehadiran peserta dari berbagai daerah di Kalbar tentu memberikan dampak pada PAD kita, serta menggairahkan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Sebagai tuan rumah, Muhammadin berharap tim barongsai asal Singkawang bisa menyabet gelar juara.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, Asmadi, menilai gerakan barongsai memiliki makna filosofis yang dalam.
“Gerakan barongsai menampilkan pesan tentang kebudayaan, peradaban, dan kebijaksanaan para leluhur,” katanya.
Asmadi menambahkan, selain memperingati HUT Kota Singkawang ke-24, festival ini juga menjadi bagian dari perayaan Hari Kebudayaan Nasional pada 17 Oktober mendatang.
“Festival ini menjadi momentum untuk memperkuat jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya,” ujarnya.