Singkawang Media - Gawai Dayak Naik Dango Kota Singkawang ke-25 resmi dibuka dengan penuh kemeriahan dan semangat persatuan di Rumah Adat Dayak, Rabu (28/5/2025) malam. 

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tujuh kali oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat, Ignasius IK, mewakili Gubernur Kalbar. Ia didampingi langsung oleh Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Wakil Wali Kota Muhammadin, jajaran Forkopimda, serta tokoh-tokoh adat Dayak.

Ribuan warga memadati area Rumah Adat Dayak untuk menyaksikan pembukaan pesta budaya terbesar di kota ini, yang tak hanya menjadi simbol pelestarian tradisi, tetapi juga ajang mempererat persaudaraan antar suku dan agama.

“Gawai Dayak bukan hanya agenda tahunan, tetapi simbol persatuan dan kebersamaan kita sebagai anak bangsa. Kegiatan ini luar biasa karena menyatukan kita semua,” ujar Wali Kota Tjhai Chui Mie dalam sambutannya.

Ia juga menekankan potensi besar budaya lokal dalam menggerakkan roda ekonomi, khususnya melalui penguatan UMKM dan industri kreatif. Kerajinan khas Dayak, seperti manik-manik, pakaian tradisional, hingga kuliner lokal, tampil mencolok di puluhan stan yang didirikan selama gelaran berlangsung.

“Adat dan budaya ini bisa jadi kekuatan ekonomi daerah. Kita harus kemas dengan baik agar menarik wisatawan dan membantu pelaku UMKM lokal berkembang,” tambahnya.

Ia mengajak masyarakat Singkawang dan sekitarnya untuk menjadikan budaya sebagai identitas dan potensi wisata unggulan. Ia berharap Gawai Dayak ke depan bisa menarik lebih banyak pengunjung dari luar daerah maupun mancanegara.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Singkawang, Stepanus menegaskan bahwa Gawai Dayak terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Berbagai perlombaan dan kegiatan budaya yang digelar, mulai dari tari-tarian tradisional, permainan rakyat, hingga pertunjukan seni, bisa diikuti oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang suku atau agama.

“Ini perayaan kita bersama. UMKM yang terlibat pun berasal dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat muslim yang ikut berjualan dan meramaikan acara,” ujarnya.

Gawai Dayak Naik Dango 2025 akan berlangsung hingga 31 Mei, menghadirkan serangkaian acara budaya yang sarat makna, sekaligus menjadi ruang ekspresi kebudayaan yang inklusif.