Singkawang Media - Di balik setiap jepretan yang menghiasi media sosial pemimpin daerah, terdapat sosok yang tak selalu terlihat, tapi selalu hadir. Ia adalah Eko Swarda. Pria kelahiran Tanjakan, 19 Desember 1996 ini, bisa disebut jadi saksi visual geliat pemerintah. 

Perjalanan Eko bermula dari Desa Sajad, Kabupaten Sambas. Dari desa kecil yang sunyi, ia merantau ke Singkawang membawa satu harapan. Berbekal pengalaman magang saat kuliah dulu, Eko menapakkan kaki di dunia kerja sebagai tenaga honorer di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Singkawang. Di sinilah semua dimulai.

Tak banyak yang tahu, selama bertahun-tahun bekerja sebagai honorer, Eko tinggal di kantor. Ia menjadikan ruang kerja sebagai rumah, malam sebagai waktu belajar, dan setiap tugas sebagai kesempatan untuk membuktikan diri. Salah satu peran utamanya adalah dokumentasi kegiatan pemerintah. Tapi Eko tak sekadar memotret. Ia menangkap momen, emosi, dan esensi dari setiap peristiwa.

Hasil fotonya bukan hanya memenuhi arsip internal. Karyanya menghiasi laman media sosial pejabat, dipakai oleh berbagai media lokal, bahkan menjadi wajah Singkawang di dunia digital. Dalam diam, ia mengukir jejak yang tak ternilai.

Tahun lalu, kerja kerasnya terbayar. Ia lolos seleksi PPPK yang ketat dan hari ini resmi dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara dengan perjanjian kerja. Dengan mata berbinar, ia mengungkapkan kebahagiaannya.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Saya ingin memberikan pelayanan terbaik dan terus belajar agar bisa semakin bermanfaat,” katanya dengan semangat.

Baginya, status sebagai PPPK bukan sekadar pengakuan administratif, ini adalah pengakuan atas dedikasi tanpa syarat yang telah ia berikan selama ini. 

Dari seorang pemuda desa yang memulai dari magang, hingga kini menjadi ASN di Kota Singkawang, Eko adalah cermin dari banyak anak muda yang diam-diam membangun negeri dari balik layar.

Kini, dengan kamera di tangan dan semangat yang kuat, Eko siap menatap masa depan. Dari lensa ke lensa, dari satu kegiatan ke kegiatan lain, ia akan terus menangkap bukan hanya gambar tapi juga sejarah.