Singkawang Media - Momen menarik dan tak terbiasa terjadi di ajang Bakcang Run yang digelar Minggu 1 Juni 2025 pagi di Taman Cahaya Madani Singkawang.
Seorang balita berusia dua tahun, Arkana Raffasya, sukses menyentuh garis finish usai menempuh jarak 10 kilometer. Namun bukan dengan langkah kaki mungilnya, melainkan sambil duduk manis di stroller yang didorong oleh sang ayah, Arfi Rifadah.
Pemandangan ini sontak mencuri perhatian para penonton dan peserta lainnya. Sorak sorai pun pecah ketika Arkana dan ayahnya berhasil melewati garis akhir. Meski belum mampu berlari sendiri, kehadiran Arkana di lintasan menjadi simbol semangat, cinta, dan kebersamaan seorang ayah dengan putranya.
Arfi Rifadah, pria 31 tahun yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter gigi di RSUD Abdul Aziz Singkawang, memang bukan wajah baru di dunia lari. Ia dikenal aktif mengikuti berbagai turnamen lari tingkat nasional, dan kerap mengajak Arkana ikut serta dalam setiap langkahnya.
“Bahkan waktu usia 1 tahun, Kana (sapaan Arkana) udah finish marathon di Jakarta sambil saya gendong,” ujar Arfi dengan senyum bangga.
Tak hanya itu, Arkana juga menjadi satu-satunya bocah yang berhasil menyentuh garis finish dalam turnamen lari maraton internasional Rinjani 100 tahun 2024 silam di Nusa Tenggara Barat, sebuah pencapaian luar biasa untuk anak seusianya.
Arfi mengaku, setiap langkah larinya selalu ia dedikasikan untuk sang buah hati. Harapannya sederhana namun bermakna, agar kelak Arkana mencintai olahraga dan tumbuh menjadi pribadi yang aktif dan sehat.
“Awal mula saya lari, memang saya dedikasikan ke anak saya. Mudah-mudahan hobi ini nular ke dia, biar suka olahraga nanti kalau udah gede, dan nggak mageran,” tuturnya.
Tak hanya menjadi peserta paling muda, Arkana juga mencatatkan kenangan yang akan sulit dilupakan. Setiap momen kebersamaan mereka diabadikan Arfi melalui akun media sosial pribadinya.
“Sekalian biar nanti kalau udah gede, Kana punya cerita menarik untuk disampaikan ke teman-teman seumurannya,” ujarnya.